TUGAS MATA KULIAH KOMUNIKASI ADMINISTRASI
Nama : Mochammad Rifqi Riva
Nim : 150910201056
Prodi : Administrasi Negara
Mata Kuliah : Komunikasi Administrasi
Email : rifqi.riva@gmail.com
Dosen : Dr. Selfi Budi Helpiastuti,
S.Sos, M.Si
Contoh Dimensi Komunikasi
Administrasi
(
Downward Communication dan Upward Communication)
Menurut Everett M. Rogers,
mengemukakan pendapatnya yaitu “Komunikasi adalah suatu proses
dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerimaan atau lebih
dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka”. Manusia pada umumnya
berkomunikasi untuk menyatakan dan mendukung identitas-diri dan untuk membangun
interaksi sosial dengan orang-orang yang berada di sekitar kita serta untuk
mempengaruhi orang lain untuk berpikir, merasa, atau bertingkah seperti yang
kita harapkan (Thomas M.S).
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak
lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat
dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat
dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan
gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum,
menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi
nonverbal.
Dapat dikatakan bahwa, dimensi komunikasi
berarti suatu ukuran yang berkaitan dengan komunikasi. Didalam dimensi
komunikasi terdapat beberapa hal yang saling berhubungan, yang merupakan contoh
dari dimensi komunikasi tersebut. dalam pembahasan ini saya akan membahas
mengenai dimensi Downward Communication
dan Upward Communication beserta contoh dari masing-masing indikatornya.
Downward Communication, atau komunikasi ke bawah yaitu komunikasi yang berlangsung
ketika orang-orang yang berada pada tataran manajemen mengirimkan pesan kepada
bawahannya. Indikator komunikasi dari atas ke bawah ini yaitu:
a.
Pemberian
atau penyimpanan instruksi kerja (job instruction), yang artinya dari atasan memberikan instruksi
kerja (job instruction) kepada bawahannya. Contoh dalam lingkup manajemen
organisasi, Ketua Himpunan Mahasiswa Administrasi memberikan informasi mengenai
strategi yang harus dilakukan Bidang Eksternal untuk mendatangkan seluruh
pengurus Himpunan Mahasiswa Teknik dan Himpunan Mahasiswa Manajemen, sebagai
indikator keberhasilan program kerja EXSOO (Exclusive Sharing Of Organization).
b.
Penjelasan
dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas perlu untuk dilaksanakan (Job
Retionnale), yang
artinya seorang pimpinan memberikan penjelasan terhadap bawahan bahwa tugas itu
perlu dilaksanakan untuk tercapainya suatu tujuan bersama. Contohnya yaitu,
Ketua Bidang Eksternal HIMAISTRA memberikan penjelasan mengenai tugas pokok dan
fungsi Departemen Informasi dan Komunikasi, yang berupa pentingnya
mendokumentasikan segala kegiatan HIMAISTRA dengan tujuan agar suatu Himpunan
dapat dirasakan keberadaannya.
c.
Penyampaian
informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku (Procedures and Practices),
yang artinya dari atasan memberikan informasi
mengenai aturan-aturan organisasi yang berlaku agar bawahan dapat mengontrol
tindakan dan perilakunya. Contohnya yaitu, Ketua Panitia memberikan informasi
kepada anggota panitia mengenai kebijakan yang telah dibuat oleh pengurus, yang
berupa seluruh anggota panitia tidak diperbolehkan tidak mengikuti rapat
sebanyak tiga kali berturut-turut tanpa ijin, apabila melanggar maka sanksi
yang berlaku yaitu berupa tidak diberikannya sertifikat panitia dan dikeluarkan
dari kepanitiaan, tujuannya yaitu untuk melancarkan suatu kegiatan dan menjalin
kekompakan sesama anggota panitia.
d.
Pemberian
motivasi kepada karyawan atau bawahan untuk bekerja lebih baik, yang artinya seorang atasan wajib memberikan
suatu rangsangan berupa motivasi kepada bawahan, agar tergerak untuk memberikan
kontribusi yang baik untuk organisasinya. Contohnya yaitu, Ketua UMKF Lembaga Mahasiswa
Sospol selalu memberikan motivasi semangat terhadap setiap anggotanya agar
selalu menghidupi segala kegiatan yang ada, demi terwujudnya harmonisasi dan kontribusi yang baik dalam
sebuah organisasi.
Upward Communication, atau komunikasi ke atas adalah komunikasi yang terjadi ketika
bawahan mengirim pesan kepada atasannya. Penyampaian informasi tentang
pekerjaan ataupun tugas yang sudah dilaksanakan. Indikator komunikasi ke atas yaitu:
a. Penyampaian
informasi tentang persoalan pekerjaan ataupun tugas yang tidak dapat
diselesaikan ole bawahan, yang artinya komunikasi dari bawahan ke atasan mengenai
informasi yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan. Contonya yaitu, ketika
mahasiswa menginformasikan kepada dosen pengampu mata kuliah Komunikasi
Administrasi bahwasanya tidak ada ruang kelas untuk jam pengganti mata kuliah
tersebut di hari Kamis, sehingga harus mengganti jadwal mata kuliahnya di hari
yang lain.
b.
Penyampaian
saran-saran perbaikan dari bawahan, yang artinya dari indikator ini bawahan mempunyai hak
berpendapat yang berupa perbaikan dan ditujukan kepada atasan, demi perbaikan
sebuah organisasi. Contohnya yaitu, ketika
saya menjadi delegasi TEMU ADMI (Pertemuan Administrator Muda Indonesia), point
pentingnya disitu adalah delegasi membuat sebuah rekomendasi dari permasalahan
yang telah di kaji dalam bentuk makalah, dan setelah itu mempresentasikan hasil
rekomendasi tersebut dihadapan lembaga yang berhak menampung rekomendasi
tersebut, untuk disampaikan kepada pemerintah sebagai perbaikan di struktur
pemerintahan.
c.
Penyampaian
keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun pekerjaannya, contohnya adalah ketika BEM FISIP UNEJ
mengadakan kegiatan hearing antara seluruh ormawa FISIP dengan pihak dekanat,
di dalam kegiatan tersebut perwakilan seluruh ormawa berhak menyampaikan keluh
kesah dalam melaksanakan tugasnya yang bersangkutan langsung dengan birokrasi yang
ada di struktur dekanat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar