Nama : Mochammad Rifqi Riva
Nim : 150910201056
Prodi : Administrasi Negara (Unej)
Matkul : Metode Penlitian
Email : rifqi.riva@gmail.com
Filsafat Ilmu dan Metode Penelitian
Pembahasan
Filsafat
adalah hasil pemikiran seseorang yang kritis dan dinyatakan dalam bentuk yang
sistematis. Filsafat juga dapat dikatakan sebagai refleksi lebih lanjut
daripada ilmu pengetahuan atau pendalaman lebih lanjut tentang ilmu
pengetahuan. Sedangkan filsafat ilmu, menurut Amsal Bahtiar adalah kajian
secara mendalam tentang dasar-dasar ilmu. Dengan demikian antara filsafat ilmu
merupakan cabang dari filsafat yang berkaitan secara spesifik dan mengkaji
tentang hakekat suatu ilmu. secara singkat uraian landasan ilmu dibagi menjadi
3, yaitu landasan ontologis (tentang objek yang ditelaah ilmu), landasan
epistomologi (caranya untuk menelaah sehingga ilmu diperoleh), dan landasan
aksiologi (penggunaan ilmu untuk memenuhi kebutuhan manusia). Ketiga landasan
ini yang menjadi pondasi kuat tentang bagaimana menelaah ilmu sampai ilmu dapat
diimplementasikan sesuai dengan kebutuhan manusia.
Untuk melakukan kegiatan ilmiah
diperlukan sarana berpikir, hal ini memungkinkan dilakukannya penelaahan ilmiah
secara teratur dan cermat. Adapun tujuan mempelajari ilmu salah satunya adalah untuk mendapatkan pengetahuann yang
memungkinkan untuk memcahkan suatu permasalahan. Dalam hal ini saran ilmiah
merupakan cabang untuk mengembangkan imu pengetahuan berdasarkan metode ilmiah.
Suatu ilmu metode penelitian dibagi menjadi 3 perkembangan yaitu Eksakta,
Sosial, dan Humaniora. Dari 3 perkembangan tersebut dibagi menjadi beberapa
bidang agar lebih spesifik dalam pembahasan. Ilmu eksakta merupakan ilmu pasti
yang setiap jawaban dari beberapa soal eksakta adalah jawaban pasti seperti
fisika, kimia boiologi, matematika, dll. Sedangkan ilmu sosial atau non eksakta
ilmu yang berhubungan dengan pemikiran dan praktek, ilmu ini membutuhkan jawaban
logika, seringkali tidak bisa ditebak dan setiap individu memiliki jawaban yang
berbeda atau dapat dikatakan ilmu tidak pasti. Jadi antara ilmu eksakta dan
ilmu sosial sangat berbeda, baik itu dari segi ilmu maupun segi pemikiran. Ilmu
humaniora merupakan ilmu yang memelajari tentang peradaban manusia atau “ilmu
pengetahuan yang dianggap bertujuan membuat manusia lebih manusiawi, dalam arti
membuat manusia lebih berbudaya” (KBBI, balai pustaka:1988). Dari peradaban manusia yang membuat manusia
lebih manusiawi tersebut, dibagi menjadi 2 karakter, yaitu ilmu dan Moral. Kedua
hal ini dapat diibaratkan hewan buas apabila tidak saling melengkapi, ilmu
tanpa moral akan liar tidak terkendali begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu
kedua hal inilah yang membentuk suatu karakter atau kepribadian manusia menjadi
lebih baik. Dalam spesifik ilmu dibagi menjadi 2 yaitu teori dan metode, yang
membedakan dari kedua hal ini adalah teori merupakan kajian untuk memahami
suatu fenomena sedangkan metode merupakan kajian yang memahami objek yang
menjadi ilmu yang bersangkutan. Jadi apabila ditanya “dahulu mana antara teori
dan metodi?”, maka jawabnya adalah metode, karena sudah jelas metode dulu yang
mengajari suautu teori untuk memahami suatu kajian keilmuan. Jadi dari ketiga metode
penelitian diatas apabila diterapkan dalam suatu penelitian harus sesuai dengan
bidangnya masing-masing, pengecualian bisa dipakai apabila tidak sesuai bidang
namun akan bekerja dua kali. Contoh, penelitian sosial yang dilakukan mahasiswa
administrasi negara yang menggunakan metode penelitiannya sosiologi, metode ini
bisa dipakai namun di akhir harus menyesuaikan dengan bidangnya yaitu
administrasi negara. Ada 2 jenis metode penelitian yaitu meja dan lapangan,
meja yang berarti penelitian yang berupa diskusi atau wawancara pada seseorang
sedangkan lapangan yang berarti analisis yang berupa dasar statistik, statistik
sosial, analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif.
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa
hubungan antara filsafat ilmu dengan metode penelitian adalah sangat berkaitan.
Karena filsafat ilmu merupakan dasar-dasar untuk memahami suatu kajian keilmuan
yang berupa 2 karakter sesuai dengan perkembangan peradaban manusia, yaitu
teori dan metode (metode ilmiah/penelitian). Kedua ilmu ini yang memberikan
pemahaman bagaimana cara mengidentifikasi suatu fenomena-fenomena yang ada di
lingkungan sekitar, baik itu fenomena sosial ataupun fenomena lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar